| Selamat datang di zona integritas KKP Kelas I Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani | | Selamat datang di zona integritas KKP Kelas I Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani |



Kecelakaan Kapal Laut Menjelang Lebaran Tahun 2018 di Pelabuhan Paotere Makassar


Oleh : Nirwan (Kepala Bagian Tata Usaha KKP Kelas I Makassar)

 

Pada hari Rabu tanggal 13 Juni 2018 sekitar pukul 12.45 WITA telah terjadi kecelakaan laut yaitu kapal jenis jolloro (longboat)  KM Arista tenggelam di Perairan Makassar antara Pulau Kayangan dan Pulau Reklamasi yang berjarak sekitar 5 mil dari Pelabuhan Paotere. Kapal ini adalah kapal angkutan antar pulau di sekitar Pelabuhan Makassar. Bertolak dari Pelabuhan Paotere sekitar pukul 12.30  WITA menuju Pulau Barranglompo memuat penumpang sekitar 43 orang dan motor dua unit disertai barang belanja penumpang menjelang perayaan lebaran 2018. Namun nasib apes menimpa kapal yang dinahkodai oleh Sdr. Kila, sekitar 15 menit setelah lepas dari dermaga 5 Pelabuhan Paotere, kapal dihantam ombak tinggi dan angin kencang sehingga terbalik dan tenggelam.

 

Petugas Posko mudik lebaran di Pelabuhan Paotere menerima informasi kejadian pada pukul 13.15 WITA dan langsung menyiapkan tempat dan fasilitas evakuasi. Tim terdiri dari KKP Pos Pelabuhan Paotere, Polisi Sektor Pelabuhan Paotere, Syahbandar dan Basarnas. Pada pukul 14.00 WITA kapal Basarnas dan kapal nelayan yang melakukan pertolongan tiba di Pelabuhan Paotere membawa korban. Petugas KKP Pos Pelabuhan Paotere meminta bantuan dari Posko Mudik di Pelabuhan Makassar dan Posko mudik di Bandara Hasanuddin. Ada tiga unit ambulance KKP segera merapat di lokasi kejadian. Sebanyak 11 korban dievakuasi ke RS AL Jala Ammari menggunakan ambulance KKP, selebihnya korban dievakuasi oleh mobil patroli Polisi, ambulance TNI dan kendaraan warga menuju RS TNI AL dan RS Akademis.

 

Sampai pukul 18.00 WITA Tim Basarnas yang melakukan pencarian dilokasi tiba di dermaga dan melaporkan kondisi terakhir. Data yang berhasil dihimpun pada saat itu jumlah korban yang telah dievakuasi sebanyak 35 orang dengan kondisi; meninggal dunia 13 orang (30,23%), selamat 22 orang (51,16%) dan sementara dalam pencarian/hilang delapan orang (18,60%). Sejumlah enam orang yang dievakuasi berada di Pulau Barranglompo dengan kondisi meninggal lima orang dan selamat satu orang.  

 

Berdasarkan kejadian tersebut ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian :

1.    Kesiapsiagaan terhadap musibah dan kedaruratan harus dioptimalkan sehingga ketika terjadi kasus tidak perlu panik tetapi dapat ditangani sesuai standar operasional prosedur. Penghargaan dan apresiasi patut diberikan kepada petugas yang berada di lapangan, dalam kondisi mudik pun mereka siaga menjalankan tugas dan amanah dengan sungguh-sungguh. Saya sangat apresiasi sekali kepada petugas KKP Pos Pelabuhan Paotere, Ibu Sri Dyah Rohayati,  AMK yang melakukan pertolongan medis seorang diri ditengah banyaknya korban. Beliau melakukan resusitasi jantung paru (RJP) sambil memberikan instruksi kepada petugas polisi untuk menolong yang lain, selain itu berkordinasi dengan wilker Pelabuhan Makassar meminta bantuan ambulance dan tenaga medis.

2.       Ada enam orang yang dievakuasi ke Pulau Barranglompo oleh warga. Sebanyak lima orang (83,33%) meninggal dan hanya satu orang yang selamat (16,67%). Evakuasi ini dilakukan oleh kapal nelayan yang melintas di tempat kejadian yang memiliki rute ke Pulau Barranglompo. Fasilitas kesehatan di Pulau tersebut tidak memadai sehingga banyak korban meninggal. Idealnya evakuasi dalam kondisi kedaruratan seperti itu, dilakukan ke RS yang lengkap. Kapal seharusnya kembali ke Pelabuhan Paotere karena masih dekat (5 mil) dibandingkan ke Pulau Barranglompo yang relatif masih jauh. Masyarakat harus mendapatkan pemahaman sehingga bisa melakukan bantuan kemanusiaan secara tepat. 

3.      Evakuasi dengan ambulance KKP sebanyak 11 orang semuanya selamat sampai di RS. Fasilitas dalam ambuance dilengkapi dengan O2 dan fasilitas medis lainnya termasuk tenaga perawat yang memberikan pertolongan selama perjalanan.

4.    Kordinasi dan komunikasi dengan Tim dalam suatu jejaring kerja senantiasa dibangun guna membentuk suatu tim yang solid sehingga dapat sigap dalam menghadapi kondisi kedaruratan.

 

Pada hari Kamis tanggal 14 Juni 2018, Tim Basarnas melakukan pencarian kembali korban yang masih hilang. Laporan terkini dan perkembangan kejadian; jumlah yang ditemukan ada dua orang dengan kondisi meninggal. Sehingga tersisa masih ada enam orang yang masih dalam pencarian.

Tim KKP Kelas I Makassar siaga di posko dermaga dilengkapi ambulance dan tambahan personil.

Selamat bertugas teman-teman, semangat selalu dan selamat menyongsong perayaan Idul Fitri 1439 H/2018 M. Semoga usaha dan dedikasi saudara-saudara bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Aamiiin Ya Rabbal ‘alamin.

KOMENTAR

Tinggalkan Pesan