Tingkatkan Skill Petugas Pelabuhan Parepare, KKP Kelas I Makassar Laksanakan Pelatihan BHD
Parepare - Kantor Kesehatan
Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar melaksanakan pelatihan Bantuan Hidup Dasar
(BHD) pada tanggal 20 November 2023 di terminal penumpang Ajatappareng
Pelabuhan Nusantara Parepare. Kegiatan serupa telah dilaksanakan di beberapa
lokasi berbeda sejak bulan Januari tahun 2023 yaitu di Pelabuhan Soekarno Hatta
Makassar, Bandar Udara Tampa Padang Mamuju, dan 2 lokasi di Bandar Udara Sultan
Hasanuddin Makassar.
Kegiatan kali ini menyasar
seluruh lintas sektor yang terlibat dalam proses embarkasi dan debarkasi di
Pelabuhan Laut Parepare, baik Pelabuhan Nusantara untuk penumpang, Pelabuhan
Cappa Ujung untuk kargo maupun Pelabuhan Lontange sebagai Pelabuhan rakyat.
Peserta pelatihan berjumlah 35 orang yang berasal dari Kantor Kesyahbandaran
dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Parepare, TNI AL POSAL PINRANG, Bea
Cukai, PT. PELNI, stasiun karantina pertanian, agen kapal, Polsek Pelabuhan, Tenaga
Kerja Bongkar Muat (TKBM) Pelabuhan Nusantara dan KKP Kelas I Makassar wilker
Parepare
Kegiatan diawali dengan
sambutan oleh KSOP Kelas III Parepare yang diwakili oleh Kepala Seksi Status
Hukum dan Sertifikasi Kapal, Andi Agussalam, S.SIT, M.Mar, MH. “Kami sangat
mengapresiasi kegiatan ini, karena sangat penting untuk memberikan tindakan
pertolongan pertama pada kasus-kasus kegawatdaruratan yang terjadi di sekitar
kita termasuk di tempat kerja” ucapnya. Selanjutnya acara dibuka oleh dr.
Muhammad Haskar Hasan, M.Kes, selaku Koordinator Substansi Upaya Kesehatan dan
Lintas Wilayah. Dalam sambutannya, Haskar berharap peserta mengikuti pelatihan
dengan serius agar ilmu yang diberikan dipahami dengan baik dan dapat digunakan
saat terjadi kasus kedaruratan, karena tujuan dari pelatihan ini adalah
memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada petugas dalam menangani kasus-kasus yang mengancam
jiwa petugas dan pengguna jasa
pelabuhan. “setiap satu menit keterlambatan resusitasi akan mengurangi 10%
kesempatan hidup korban, sehingga sangat diharapkan orang pertama yang
menemukan korban dapat langsung memberikan pertolongan” ujarnya.
Pelatihan dilaksanakan dalam
2 sesi, Sesi pertama adalah pemberian materi dengan metode ceramah dan tanya
jawab dilanjutkan sesi kedua dengan praktek di 4 station berbeda yang diikuti oleh seluruh peserta secara bergilir. Narasumber
pada pelatihan ini berasal dari KKP Kelas I Makassar yang telah mengikuti Training of Trainer (TOT) pelatihan Bantuan
Hidup Dasar.
Materi pertama tentang Identifikasi
dan Alur Penanganan Kondisi Sakit, disampaikan oleh dr. Juniarty Naim, M.K.M.
membahas mengenai bagaimana mengenal kondisi henti jantung dan henti napas; bagaimana
melakukan resusitasi jantung paru pada kondisi tersebut dan cara menggunakan Automatic
External Defibrilator (AED). Pemaparan materi dilanjutkan oleh Arham Alam,
S.Kep, Ns, M.KKK, tentang Identifikasi dan Alur Penanganan Korban Kecelakaan
yang membahas cara mengidentifikasi dan memberikan pertolongan pertama pada
kondisi patah tulang, perdarahan dan luka bakar. Materi ketiga dibawakan oleh
Amir, S.Kep, Ns mengenai Evakuasi pada Korban Sakit, Cedera dan Kecelakaan. Narasumber
menjelaskan mengenai cara melakukan evakuasi atau pemindahan pasien tanpa alat
atau dengan alat sederhana, dengan 1 penolong atau lebih, dan evakuasi pada
kondisi kebakaran. Materi terakhir dibawakan oleh dr. Abbas Zavey Nurdin,
Sp.OK, M.KK, tentang Identifikasi dan Alur Penanganan Kondisi Cedera terutama
membahas mengenai identifikasi kasus keracunan, sumbatan jalan napas dan kasus
tersedak serta cara penanganannya.
Keberhasilan pelatihan
dinilai dengan melakukan pre test dan
post test. Pelatihan kali ini juga
berhasil meningkatkan pengetahuan peserta sebagaimana pelatihan sebelumnya. Hal
ini dapat dilihat dari adanya peningkatan nilai pos test yang cukup signifikan
yaitu sebesar 32,4 poin, dari rata-rata nilai pre test adalah 42,8
sedangkan rata-rata nilai pos test adalah 75,2.
Kegiatan pelatihan
BHD ditutup dengan pemberian hadiah bagi 4 orang peserta dengan peningkatan
nilai tertinggi serta peserta yang paling cepat dan benar dalam menjawab quis
yang diberikan oleh salah seorang narasumber. (JUNDI)