LAPORAN PEMBERANGKATAN KLOTER KE-2 EMBARKASI MAKASSAR 1443 H/2022 M DI TENGAH GUYURAN HUJAN

Hari Sabtu tanggal 18 Juni Tahun 2022, 23 menit lebih cepat dari jadwal yang telah ditentukan pukul 10.30 wita, pesawat garuda indonesia dengan Nomor Penerbangan GA 1102, dengan tujuan Madinah yang diperkirakan tiba pada pukul 18.10 waktu setempat. Pesawat Garuda Indonesia berhasil melakukan Take Off ditengah guyuran hujan yang melanda wilayah kota makassar saat itu.

Dalam daftar manifest yang diterima jumlah Jemaah Calon Haji (JCH) yang berangkat pada hari itu sebanyak 393 orang, terdiri dari Kabupaten Gowa 195 orang , dari Kabupaten Sidrap 116 orang, dan Kabupaten Maros 78 orang. Selain itu terdapat 2 orang Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), 1 orang Ketua Kloter dan 1 orang Pembimbing Kloter.

Seluruh JCH yang telah masuk kedalam asrama haji sehari sebelumnya telah melalui proses pemeriksaan kesehatan sebelum dinyatakan laik terbang. Dari hasil pemeriksaan ditemukan 1 orang yang perlu mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan dilakukan rujukan ke RSUP Wahidin Sudirohusodo, dan terdapat 2 orang  yang perlu mendapat bantuan selama proses untuk naik kepesawat. Secara keseluruhan JCH yang mendapat perawatan lebih lanjut serta yang mendapat pengawasan dari tim Kesehatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar berserta lintas sektor dapat melanjutkan perjalanannya menuju Kota Madinah. Tentu dengan kerjasama yang baik dan komunikasi yang terjalin selama ini, proses  Embarkasi JCH kloter 2 dapat berjalan dengan lancar.

Sementara dalam proses Embarkasi yang dilaksanakan ditengah hujan yang melanda bandara udara sultan hasanuddin saat itu, kami sempatkan berkomunikasi dengan Captain Pilot Tahrir Latif dan menanyakan pengalaman selama membawa JCH mengatakan “ bahwa selama membawa Jemaah Haji selama ini adalah masih banyak yang belum familiar dengan fasilitas pesawat, hal ini mungkin bisa dikarenakan baik penumpang maupun JCH baru melakukan perjalanan dengan menggunakan Pesawat, beberapa hal diantaranya yaitu bagaimana penggunaan toilet yang tidak semestinya sehingga perlu banyak memberikan informasi bagi JCH yang baru pertama kali melakukan perjalanan menggunakan pesawat”.

Hal senada juga disampaikan oleh Captain Himawan Cahyono bahwa “pengalaman selama haji hampir sama dengan apa yang disampaikan oleh Captain sahrir sungkan untuk memanggil air crew, sehingga butuh dilakukan edukasi tentang penggunaan toilet. Selain itu juga harapannya kepada tim kesehatan  agar kiranya JCH yang akan berangkat, untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan benar-benar dilakukan Skrining mengenai kesehatan Jemaah Calon Haji karena kita akan mengalami kesulitan bila ditemukan kondisi dimana ada JCH yang sakit atau pingsan dan itu butuh keputusan yagng tidak mudah, misal dalam perjalanan ke madinah  ditengah tengah laut hindia ada yang sakit dan butuh tindakan medis sesegera mungkin penerbangan harus dialihkan ke Negara terdekat”. (Syafruddin)