| Selamat datang di zona integritas KKP Kelas I Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani | | Selamat datang di zona integritas KKP Kelas I Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani |



DETEKSI DINI TB DAN HIV/AIDS DI PELABUHAN RAKYAT PAOTERE SEBAGAI MOMENTUM INVESTASI UNTUK ELIMINASI TB SELAMATKAN BANGSA


Makassar (24/3/2022), berlokasi di kawasan Pelabuhan Rakyat Paotere telah dilaksanakan kegiatan deteksi dini TB (Tuberkulosis) dan VCT HIV/AIDS. Kegiatan yang melibatkan tim dari Kantor kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar bertepatan dengan peringatan hari TB sedunia.


Mengutip laman Website Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tanggal 22 Maret 2022, bahwa penyakit Tuberclosis (TBC) di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu pertahun atau setara dengan sebelas kematian per jam. Apabila hal ini dikaitkan dengan manusia sebagai Human Resources, tentu sesuatu yang meresahkan dimana manusia sendiri adalah sumber daya yang tak tergantikan.


Setiap tahun kita memperingati hari TB sedunia termasuk di Indonesia. Berbagai kegiatan dilaksanakan termasuk seminar-seminar yang bertujuan untuk memberi edukasi baik kepada tenaga kesehatan maupun kepada masyarakat secara umum. Hari Tuberkulosis Sedunia Tahun 2022 mengangkat tema “invest to end, save lives”, mengajak kita semua untuk mengambil peran bersama guna mengeliminasi penyakit TB. Peringatan hari TB memberi pengertian kepada seluruh masyarakat bahwa penyakit TB masih ada ditengah-tengah kita dan menjadi ancaman bagi keberlangsungan kehidupan manusia sehingga perlu dilakukan upaya secara terus menerus untuk menemukan dan mencegah penularan TB.


Hadir dalam kegiatan deteksi dini TB dan VCT HIV/AIDS yang dilaksanakan di Pelabuhan Rakyat Paotere, dr. Juniarti Naim, MKM sebagai ketua tim sekaligus bagian dari tim yang melakukan skrining dan pemeriksaan menyampaikan beberapa hal disela kegiatan tersebut bahwa “mengintegrasikan kedua program kegiatan secara bersamaan memiliki tujuan agar memudahkan dalam mengendalikan kedua penyakit, kemudian ada hubungan timbal balik yang merugikan antara TB dan HIV /AIDS, dimana bila seseorang menderita TB sementara disaat bersamaan juga mengidap HIV, hal ini akan berdampak kepada semakin menurunnya daya tahan tubuh seseorang karena daya tahan tubuh yang ada tergerus oleh infeksi TB, sebaliknya bila seseorang yang mengidap HIV dan terserang TB maka akan mengakibatkan proses infeksi akan lebih aktif dan lebih cepat”.


Lebih lanjut dr. Juniarti Naim, MKM menyampaikan harapannya “semoga kegiatan seperti ini bisa menjangkau lebih banyak lagi ABK atau orang –orang yang rutin beraktifitas di pelabuhan sehingga deteksi dini TB dan HIV/AIDS dalam rangka cegah tangkal penyakit di pelabuhan bisa tercapai”


Kegiatan deteksi dini TB dan VCT HIV/AIDS telah dilakukan pemeriksaan terhadap 35 orang peserta baik dari ABK maupun dari masyarakat yang beraktifitas di Pelabuhan. Sampel yang telah diambil akan dilakukan pemeriksaan selanjutnya di laboratorium, secara terpisah Riska, AMAK yang dihubungi via telepon mengatakan “hasil pemeriksaan ke 35 peserta tidak ditemukan gejala yang mengarah kepada penyakit TB sehingga tidak dilakukan pemeriksaan sputum atau dahak. Demikian juga pada pemeriksaan VCT HIV/AIDS secara keseluruhan hasilnya non reaktif”. Apabila dalam pemeriksaan didapatkan ada yang positif maka akan dihubungi secara pribadi untuk selanjutnya diarahkan melakukan tindakan pengobatan. Semakin cepat infeksi dideteksi, semakin cepat penanganan ditangani, akan memudahkan dalam proses pengendaliannya.


Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prihtina Suryawati, dkk (2018) mengenai faktor-faktor yang menyebabkan kerentanan pelaut terhadap infeksi HIV/AIDS di Pelabuhan Batam tahun 2018 yakni pertama adalah usia pelaut yang sebagian besar berada dalam kelompok usia seksual aktif (20 - 50 tahun). Kedua, sifat pekerja pelaut yang berpindah pindah. Ketiga, perangai melaut berupa kebiasaan mengobati diri sendiri bila sakit. Keempat, kegiatan diluar jam bekerja berupa kegiatan pesiar yang kadang diisi dengan mendatangi lokasi wanita pekerja seks di sekitar pelabuhan. Kelima, belum tingginya pengetahuan tentang infeksi HIV/AIDS, terutama tentang cara penularan dan pencegahan HIV/AIDS. Keenam, adanya penolakan terhadap penyediaan kondom di kapal. Terakhir, sikap permisif terhadap perilaku berganti pasangan dan terhadap keberadaan wanita pekerja seks.


Hasil penelitian di atas dan apa yang disampaikan oleh dr. Juniarti Naim, MKM adalah sebuah kenyataan dan persoalan yang perlu mendapat respon dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. (Syafruddin)

KOMENTAR

Tinggalkan Pesan