| Selamat datang di zona integritas KKP Kelas I Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani | | Selamat datang di zona integritas KKP Kelas I Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani |



SKRINING TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA PELABUHAN PAREPARE KKP KELAS I MAKASSAR


Tuberkulosis (TBC) yang juga dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat kuman Mycobacterium tuberculosis.  TBC akan menimbulkan gejala berupa  batuk yang  berlangsung lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak dan terkadang mengeluarkan darah.

 

Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang tulang, usus atau kelenjar. Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang keluar penderita TBC ketika berbicara, batuk atau bersin. Penyakit ini lebih rentan terkena pada seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV.

 

Badan kesehatan dunia WHO (World Health Organisation) dalam Global Tuberculosis Report 2020 memperkirakan sekitar 10 juta juta penduduk dunia telah terinfeksi kuman TB  dan terdapat 1,2 juta kematian akibat TB pada tahun 2019. Di Indonesia terjadi 175.000 kematian dan 450.000 kasus TB Paru setiap tahun. Tingginya angka kematian pada kasus TB paru diakibatkan oleh kurangnya kontrol masyarakat terhadap pengobatan TB paru yang disebabkan rendahnya sikap serta pengetahuan masyarakat.

 

TBC dapat disembuhkan jika penderitanya patuh mengkonsumsi obat sesuai dengan resep dokter secara teratur dan ada Pengawas Minum Obat (PMO) yang merupakan keluarga terdekat penderita TB mengawasi dan mengingatkan untuk minum obat secara teratur. Untuk mengatasi penyakit ini, penderita perlu minum beberapa jenis obat untuk waktu yang cukup lama (minimal 6 bulan).

 

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang memiliki salah satu tugas yaitu melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Kesehatan di Pelabuhan laut, bandar udara dan pos lintas batas darat. KKP sebagai unit pelayanan kesehatan melaksanakan deteksi dini, pencegahan dan tindakan segera melalui penegakan diagnosis dan tindakan medis.

 

Pada tanggal 09 maret 2021 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar melakukan kegiatan deteksi dini berupa skrining TB di wilayah kerja Pelabuhan Parepare dimana kegiatan ini dilakukan pertama kalinya untuk Tahun 2021 melibatkan tim dari kantor Induk KKP Kelas I Makassar beserta tim dari wilker Pelabuhan Parepare. Target sasaran adalah para kru kapal, buruh pelabuhan, penyedia dan pengguna jasa di pelabuhan termasuk masyarakat di area perimeter pelabuhan dengan jumlah peserta skrining sebanyak 50 orang.

 

Proses skrining ini dilakukan dengan mengisi formulir oleh seluruh peserta skrining. Adapun isi dari formulir antara lain adalah pertanyaan seputar TBC atau gejala gejala utama (batuk) dan gejala yang mendukung TBC seperti sesak, demam, berkeringat pada malam hari tanpa melakukan aktifitas, berat badan turun drastis dan nafsu makan berkurang. Apabila ada yang dicurigai menderita penyakit TBC maka akan dilanjutkan dengan pengambilan sputum dan akan diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi adanya bakteri penyebab tuberkulosis, terutama tuberkulosis paru berupa Bakteri Tahan Asam (BTA). Bakteri tuberkulosis mampu bertahan di lingkungan asam, sehingga pemeriksaannya disebut pemeriksaan bakteri tahan asam.

 

Hasil wawancara dengan Ibu Jumuriah sebagai Sub Koordinator Penccegahan dan Pelayanan Kesehatan bidang Upaya Kesehatan Lintas Wilayah (UKLW) mengungkapkan bahwa jika dari hasil skrining dan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilaksanakan terdapat  hasil Positif (+) maka akan dilakukan proses rujukan ke Puskesmas dimana pasien tersebut berdomisili.untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan dan pengobatan.

 

Sasaran kegiatan skrining yang dilaksanakan di Wilayah Kerja Pelabuhan Parepare  berjumlah 50 orang, sebanyak 3 orang suspek TB yang diambil dahak/sputumnya dengan hasil pemeriksaan laboratorium ketiga suspek menunjukkan hasil negatif (-). (Fit)

KOMENTAR

Tinggalkan Pesan