| Selamat datang di zona integritas KKP Kelas I Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani | | Selamat datang di zona integritas KKP Kelas I Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani |



PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS TGC DALAM DETEKSI DINI PENANGGULANGAN KLB DI SULAWESI SELATAN


Indonesia merupakan Negara yang masih memiliki angka kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular dan keracunan yang cukup tinggi. Di Provinsi Sulawesi Selatan KLB penyakit menular, gizi buruk dan keracunan makanan masih merupakan masalah yang utama dalam kegiatan surveilans epidemiologi. Saat ini kegiatan surveilans epidemiologi dilaksanakan secara berjenjang dengan mengaktifkan jejaring surveilans mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota sampai tingkat puskesmas/rumah sakit.

Sebagai upaya kesiapsiagaan menghadapi penyebaran Kejadian Luar Biasa (KLB) maka diperlukan adanya Tim Gerak Cepat (TGC) di daerah-daerah yang rawan terjadi KLB atau potensi terjadi KLB. Oleh karena itu diadakan Pelatihan Kapasitas TGC dengan peserta dari delapan Kabupaten/Kota dan juga diikuti dari instansi vertikal kemenkes seperti KKP Kelas I Makassar, BTKL PP Makassar dan BBLK Makassar. 

 

Pelatihan ini diinisiasi oleh Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan dengan peserta yang hadir berlatar belakang dokter, surveilans dan analis kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 6 hari mulai tanggal 14-9 Oktober 2019 di BBPK Makassar, jadwalnya padat dan ternyata peserta yang berasal dari Makassar tidak mendapatkan fasilitas kamar/tempat istirahat sehingga jam istirahat pun kita tetap menikmati ruang pertemuan.

 

Proses pelatihan dimulai dengan pretest dengan jumlah soal yang lumayan banyak. Dilanjutkan dengan pembentukan komitmen kelas dan perangkat kelas demi kelancaran proses selanjutnya. Pelaksanaan hari kedua dimulai tepat pada pukul 08.00 WITA, dengan pemaparan materi Dasar-Dasar Epidemiologi, Measures of Morbidity dan Mortality, Surveilans PD3I, Refresh tentang ukuran-ukuran epidemiologi menjadi hal yang cukup menarik yaitu Rate, Rasio, Proporsi, Insidens, Prevalensi, Attack Rate, Case Fatality Rate dll. Ini menjadi menu wajib yang harus dipahami oleh seluruh Tim TGC. Pertemuan hari kedua ditutup dengan pemaparan materi oleh Kepala Dinas Provinsi Sulawesi Selatan yang diawali dengan arahan dan membuka secara resmi kegiatan pelatihan.

 

Dalam arahan dan sambutannya Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel menyampaikan pentingnya keberadaan Tim TGC di Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan dalam rangka penanggulangan penyakit yang berpotensi KLB. Hal lain yang disampaikan adalah bahwa gizi buruk dan keracunan makanan masih menjadi masalah di Sulawesi Selatan serta pentingnya mengaktifkan jejaring surveilans mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota sampai puskesmas.

 

Pelaksanaan hari ketiga sampai dengan hari kelima berlangsung dengan materi yang sangat padat. Banyak materi yang disampaikan diantaranya Tugas dan Tanggung Jawab TGC, Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon, Pengenalan website SKDR, PE KLB Penyakit Menular. Pada hari keempat disajikan materi Update Situasi Global Penyakit Potensial KLB yang dibawakan narasumber dari Sub Direktorat Surveilans Ditjen P2P Kemenkes RI. dalam pemaparannya salah satu yang dititikberatkan adalah situasi report polio di Provinsi Papua.

 

Salah satu materi yang penting juga adalah Tatalaksana Spesimen Laboratorium Penyakit Menular. Pemaparan materi disertai dengan simulasi pengambilan usap hidung dan usap tenggorokan oleh peserta dari tenaga laboran setiap Kabupaten/Kota. Kegiatan pelatihan TGC ini ditutup pada hari kelima oleh Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Provinsi Sulawesi Selatan. (NUR KAMAR)

KOMENTAR

Tinggalkan Pesan