| Selamat datang di zona integritas KKP Kelas I Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani | | Selamat datang di zona integritas KKP Kelas I Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani |



Membentuk Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) dengan Nilai-Nilai Shar’i Melalui Pelatihan Kompetensi di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar


Makassar - Keberhasilan upaya kesehatan ditentukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang profesional. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menghasilkan dan meningkatkan SDM Kesehatan yang profesional adalah melalui pendidikan dan pelatihan (diklat). Diklat tersebut dapat dilaksanakan oleh berbagai institusi di lingkungan Kementerian Kesehatan.

 

Secara umum tugas TKHI Kloter sesuai Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Permenkes Nomor 62 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Haji adalah memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kesehatan terhadap jemaah haji serta pelaksanaan tugas-tugas administrasi sejak di daerah asal Jemaah haji, di asrama embarkasi, selama di perjalanan baik di pesawat maupun di bus, selama tinggal di Arab Saudi, di asrama debarkasi dan sampai 14 hari setelah jamaah tiba di tanah air.

 

Pelatihan TKHI dalam rangka meningkatkan kualitas SDM kesehatan, dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar  selama lima hari mulai tanggal 25 Februari sampai dengan tanggal 1 Maret 2019. Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh kepala BBPK Makassar, Bapak Laode Musafin, SKM, M.Kes, dilanjutkan dengan materi sesuai jadwal yang telah disusun dan dibagi dalam empat angkatan, dimana fasilitator setiap harinya dijadwalkan secara bergantian di tiap angkatan. Materi yang disampaikan oleh Narasumber dan Fasilitator terdiri dari materi dasar, materi inti dan materi penunjang.

 

Proses Diklat TKHI dalam pelaksanaannya didampingi oleh fasilitator dari berbagai instansi kesehatan yaitu Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusosdo Makassar, Politeknik Kesehatan Makassar, RSUD Andi Makkasau Parepare, RSUD Lasinrang Pinrang dan BBPK Makassar. Pada kegiatan Diklat ini KKP Kelas I Makassar menugaskan enam orang fasilitator sesuai dengan surat permintaan Fasilitator dari BBPK Makassar tanggal 18 Februari 2019.

 

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, Bapak Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc saat membawakan materi pada hari keempat pelatihan berpesan kepada TKHI agar selalu mendoakan kesehatan jamaah haji, perbanyak dan selalu menjaga zikir “Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billah”, baca baik-baik daftar formularium obat,  bekerjasama dan menjaga hubungan dengan ketua kloter dan pembimbing ibadah, fokus memberikan pelayanan kepada jamaah Indonesia, saat ARMINA ingatkan jamaah untuk banyak minum air. TKHI harus memahami KKJH yang sifatnya 3 In 1 (data kesehatan jamaah, ICV, dan penanda Risti), buat WA grup dengan jamaah haji, ingatkan selalu jamaah untuk sarapan sebelum ke masjid, jangan foto selfie dengan onta dan jangan pernah menulis jam pelayanan.

 

Pada hari terakhir kegiatan dilakukan evaluasi terhadap peserta untuk mengukur keberhasilan dan pencapaian tujuan pelatihan yang telah ditetapkan. Evaluasi berupa penilaian sikap dilakukan setiap hari meliputi disiplin dan prakarsa, ujian tulis dilakukan setelah seluruh materi selesai diberikan mencakup seluruh materi pelatihan serta ujian praktik.

 

Sebelum pelaksanaan ujian praktik peserta pelatihan mendapat kesempatan bertemu langsung Ibu Menteri Kesehatan, Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (K) yang datang berkunjung ke BBPK Makassar. Dalam arahannya Ibu Menkes berpesan agar TKHI bekerja sama dengan baik dan saling tolong menolong supaya pekerjaan terasa ringan, mengingatkan jamaah jangan umroh berkali-kali, apalagi setelah wukuf dimana angka kematian meningkat dibandingkan sebelum wukuf, selalu membimbing dan menasehati jamaah sehingga sehat dan dapat berkumpul kembali dengan keluarga. Tanggung jawab sebagai TKHI sampai 14 hari setelah kembali ke Indonesia, ingatkan jamaah supaya minum banyak, jangan dekat-dekat dan selfi sama onta serta petugas jangan lupa menjaga kesehatan.

 

KOMENTAR

Tinggalkan Pesan