| Selamat datang di zona integritas KKP Kelas I Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani | | Selamat datang di zona integritas KKP Kelas I Makassar | | Wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani | | Dilarang memberikan suap / gratifikasi dalam bentuk apapun | | Laporkan bila ada permintaan gratifikasi melalui menu WBS pada website ini | | Untuk kemudahan tentang informasi pelayanan KKP Makassar anda dapat mengakses pada menu SIMPEL-TA pada website ini atau whatsapp chatbot di link ini https://wa.link/dkf0b7 | | Wilayah bebas dari korupsi dan wilayah birokrasi bersih dan melayani |



Pendidikan dan Pelatihan Pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit (BP2) bagi Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan Angkatan III dan IV


Makassar – Kantor. Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) pengendalian Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit (BP2) bagi Petugas KKP angkatan III dan IV, diklat ini diselenggarakan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar, Jalan Moha No. 59 Antang yang dimulai hari minggu tanggal 17 Februari dan akan berakhir pada hari jum’at tanggal 22 Februari 2019 mendatang. Fokus pelaksanaan pelatihan ini adalah peningkatan kapasitas SDM dalam upaya pengendalian nyamuk, lalat, dan kecoa.

KKP Kelas I Makassar telah menyelenggarakan pelatihan serupa dengan dua angkatan, yaitu angkatan I dan II pada tahun 2018 lalu. Pelaksanaan diklat ini diselenggarakan mengingat pelabuhan dan bandara merupakan pintu gerbang lalu lintas orang, barang, dan alat angkut baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga potensi terjadinya penularan penyakit dan terjadinya penyakit tular vektor melalui pelabuhan dan bandara akan semakin besar.

Peserta diklat ini berjumlah 60 orang terdiri dari petugas teknis yang melaksanakan pengendalian vektor dan BP2 pada 49 KKP se-Indonesia. Bertindak sebagai Fasilitator pada diklat ini adalah Sub Direktorat Vektor dan BP2, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Universitas Hasanuddin Makassar, KKP Kelas I Makassar, dan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Makassar. Diklat ini dihadiri dan dibuka secara resmi oleh Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis (P2PTVZ) Ditjen P2P Kemenkes RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid.

Dalam sambutannya Direktur P2PTVZ menjelaskan bahwa KKP sebagai petugas kesehatan yang berada di pintu masuk Negara dan bertugas untuk mencegah masuk dan keluarnya penyakit yang berpotensi menimbulkan wabah, untuk itu entomolog kesehatan yang bertugas di KKP dituntut memiliki pengetahuan dan skill yang baik dalam melaksanakan tugasnya.

Senada dengan itu sambutan dari Kepala KKP Kelas I Makassar dr. Darmawali Handoko, M.Epid menjelaskan bahwa sebagian besar dari penyakit Public Health Emergency ofInternational Concern (PHEIC) disebabkan oleh vekor dan BP2, maka dari itu entomog kesehatan yang ada di KKP harus memiliki keterampilan dan keahlian dibidang entomolog dalam rangka melaksanakan upaya cegah tangkal penyakit di pintu masuk Negara. Diakhir paparannya Kepala KKP Kelas I Makassar menyampaikan bahwa dengan terbitnya Undang-undang No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan maka akan terbit beberapa Peraturan Menteri Kesehatan yang akan menunjang pelaksanaan teknis dalam rangka pelaksanaan kekarantinaan kesehatan.


Pemaparan materi selanjutnya adalah peran entomolog kesehatan KKP dalam penerapan Permenkes No. 50 Tahun 2017 disampaikan oleh Kasie. Pengendalian Vektor Subdit Vektor dan BP2 Bambang Siswanto, SKM.,M.Kes menjelaskan tentang situasi penyakit tular vektor, masalah dan tantangan dalam pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit. Dalam penjelasannya beliau menitik beratkan upaya pengendalian vector harus dilakukan secara terintegrasi/ terpadu agar lebih efektif, ekonomis, berkelanjutan dengan cakupan yang luas, serta keberhasilan pengendalian vektor terpadu harus didukung dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan serta komitmen yang tinggi dari lintas sektor dan lintas program.


Pelaksanaan diklat ini diselenggarakan sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah dirumuskan dalam rencana operasional kegiatan (ROK) tahun 2019 KKP Kelas I Makassar dan berdasarkan arahan Direktur Jenderal P2P pada pertemuan pembahasan ROK tahun 2019 dan sinkronsisasi kegiatan UPT Ditjen P2P regional Sulawesi pada tanggal 6 Februari 2019 di Makassar lalu, beliau mengatakan bahwa Peningkatan SDM pada dasarnya yang diharapkan adalah utilisasi berkelanjutan. Kegiatan peningkatan SDM seyogyanya dilaksanakan pada awal tahun sehingga manfaat dari peningkatan SDM tersebut dapat dimanfaatkan sepanjang tahun. Komponen Knowledge, Attitude, Skill dan Action adalah hal yang ditingkatkan dalam kegiatan peningkatan SDM. Apabila ingin meningkatkan Knowledge, jenis kegiatan yang dibutuhkan adalah sosialisasi. Apabila ingin meningkatkan Attitude, kegiatan yang dapat diberikan berupa orientasi serta peningkatan Skill dengan pelatihan dan apabila ingin meningkatkan Action maka fasilitasi kegiatan tersebut, demikian penjelasan beliau saat memimpin pertemuan pembahasan ROK tahun 2019 di Makassar beberapa waktu lalu. (DIDIN)

KOMENTAR

Tinggalkan Pesan